Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
Proses Pencernaan pada Paramecium caudatum
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum
Fisiologi Hewan yang diampu oleh Dosen Ibu Siti Nurkamilah, M. Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Elvia Desmonda (15542022)
Ai Nur Rela Rismayani (15542002)
Neti Haryati (15542004)
Dina Nur Agnia (15541003)
Erma Juwita (15542005)
Abdul Rouf (15542024)
Kelas : 3-A
Pendidikan Biologi
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Garut
2017
A.
Judul
Praktikum
“Sistem Pencernaan pada Paramecium caudatum”
B.
Hari/Tanggal
Praktikum
Selasa, 24 oktober 2017
C.
Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui proses
siklosis dan proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak dicerna (defekasi)
pada Paramecium caudatum dengan media
air kultur murni.
A.
ALAT
DAN BAHAN
·
Alat Yang Digunakan
No
|
Alat
|
Fungsi
|
1.
|
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan
jumlah kecil
|
2.
|
Gelas Beaker
|
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker
glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk
mengukkur volume suatu cairan.
|
3.
|
Pemanas Spirtus
|
Untuk membakar zat atau memanaskan larutan
|
4.
|
Mikroskop
|
Untuk melihat atau mengenali benda-benda renik
yang terlihat sangat kecil menjadi lebih besar dai aslinya, sehingga kita bsa
mengidentifikasi benda tersebut dengan lebih tepat.
|
5.
|
Kapas
|
Untuk digunakan agar seuatu yang diteliti tidak
bekeliaran kemana-mana
|
6.
|
Kaki tiga
|
Sebagai penyangga pembakar spirtus
|
7.
|
Kawat kassa
|
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan
pemanasan spirtus atau pemanas bunsen
|
8.
|
Cover glass
|
Untuk menjaga spesimen padat ditekan datar, dan
sampel cair dibentuk menajdi laisan datar bahkan ketebalan.
|
9.
|
Objek glass
|
Untuk menempatkan objek yang akan dilihat atau
dianalisis degan menggunakan mikroskop.
|
·
Bahan
Yang Digunakan
No
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Congo Red
|
Merupakan indikator pH pada saat terjadi proses
pencernaan makanan dalam vakuola makanan paramecium berdasarkan pada
perubahan warna yang ditimbulkan
|
2
|
Ragi
|
Untuk bahan yang digunakan dalam peambahan makanan
bagi spesimen yang diteliti.
|
3
|
Air sawah
|
Air yang digunakan untuk mencari bibit paramecium
caudatum
|
4.
|
Jerami
|
Sebagai makan Paramecium caudatum
|
5.
|
Air kultur murni
|
Merupakan air kultur yang di dapat dalam beberapa
tahapan pembuatan sebagai tempat hidup Paramecium
caudatum yang akan diamati
|
E.
CARA
KERJA
·
Cara
membuat air kultur murni
Cara Mencari Paramecium
Hasil
pengamatan
Gambar pada Mikroskop
(10x10)
|
Keterangan
|
Gambar paramecium tersebut didapat dari air kultur
yang sudah dibuat dengan tahapan-tahapan tertentu sehingga didapat air kultur
murni.
|
|
Paramecium caudatum yang belum diberi
makanan berupa larutan ragi. Pada tubuhnya terlihat berwarna transparan.
|
|
Paramecium
caudatum yang sudah diberi larutan ragi
sebagai sumber makanannya. Makanan masuk melalui lubang mulut dan mulai
terbentuk vakuola makanan.
|
|
Makanan mulai bergerak searah jarum jam. Terlihat
dari bercak-bercak hitam yang ada di dalam tubuhnya.
|
|
Paramecium
caudatum yang sedang mengeluarkan sisa-sisa
makanannya atau disebut dengan proses defekasi.
|
Apabila
diperjelas didapat gambar seperti dibawah ini :
Gambar
|
Keterangan
|
Bagian-bagian tubuh Paramecium caudatum :
·
Vakuola Kontraktil
(rongga berdenyut)
·
Cilia
·
Tenggorokan
·
Mikronukleus
·
Makronukleus
·
Rongga mulut
·
Vakuola makanan(jika
ada makanan masuk)
|
|
Jalur pergerakan makanan, yang dalam hal ini
diberi ragi berwarna merah. Pada system pencernaan paramecium caudatum yang
searah dengan arah jarum jam
|
G. Pembahasan
a.
Paramecium
caudatum
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Philum : Protozoa
Class : Ciliatta
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramecidae
Genus : Paramaecium
Species : Paramaecium
caudatum
|
Paramecium
caudatum merupakan salah satu spesies filum
protozoa yang termasuk kedalam kelas Cilliata yang memiliki bentuk seperti
sandal tumpul. Pada bagian depan tubuhnya runcing dan di bagian depan tumpul.
Sesuai dengan nama kelasnya, pada bagian sisi tubuhnya terdapat banyak sillia
(rambut getar) yang berfungsi sebagai alat gerak. Paramecium caudatum memiliki vakuola denyut yang terletak pada
permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan
keseluruh tubuh .Vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya
ditengah.
Paramecium
caudatum
merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran
sekitar 50-350 ɰm. Paramecium telah
memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam
satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk
mengendalikan reproduksi, dan inti besar
(Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme,
pertumbuhan, dan regenerasi.
Paramecium
caudatum berkembangbiak secara vegetative
membelah diri secara transpersal dimulai dengan makronukleus yang diikuti oleh
sitoplasma, membelah dir dapat terjadi kurang lebih tiap 24 jam. Setelah
terjadi beberapa kali perkembangbiakan vegetatif, terjadilah pembiakan secara
konjugasi yang dimulai pertemuan antara dua individu pada bagian mulut,
kemudian terjadi peristiwa selanjutnya makronukleus hilang sedangkan
mikronukleus membelah secara meiosis menjadi empat, tiga diantaranya hilang
yang satu membelah menjadi dua mikronukleus dan terjadi tukar menukar mikronukleus
sehingga terjadi persatuan mikronukleus haploid menjadi mikronukleus diploid
tiap individu memisahkan diri. Mikronukleus didalam masing-masing individu akan
membelah tiga kali berturut-turut
menjadi 8, 4 diantaranya menjadi makronukleus, 3 lenyap dan satu menjadi
mikronukleus. Dalam keadaan demikian tiap individu dan mikronukleusnya akan
mengadakan pembelahan 2 kali berturut-turut sehingga menjadi 4 paramecium baru
dengan makronukleus, mikronukleus, dan organel lainnya. Berikut gambar
reproduksi pada Paramecium caudatum.
Gambar
Reproduksi pada Paramecium caudatum
Respirasi dan eksresi terjadi
melalui permukaan tubuhnya dilindungi oleh pellicle, dibawah pellicle terdapat
trichochyst yang akan dikeluarkan jika dirancang. Trichochyst ini berfungsi
sebagai alat pelindung ketika diserang oleh musuh .
Hal ini akan terlihat jika
menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan
silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah
bersamaan dengan air masuk bakteri atau bahan organic lain . Paramecium caudatum memiliki vakuola
makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola
berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Tubuh Paramecium caudatum memiliki
dua vakuola, yaitu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang hanya terbentuk
saat ada makanan yang masuk kedalam tubuhnya. Panjang tubuh berkisar antara
80-350 µm. permukaan ventral mengandung celah mulut.
Habitat alami mereka adalah air
tawar yang mengandung bakteri atau zat-zat organik, Paramecium mengambil air dari hipotonik lingkungan
melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti kontraktil vakuola untuk
mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir berkala melalui
membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma.
a. Sistem
pencernaan Paramecium caudatum
Pada percobaan kali ini, di
khususkan untuk melihat proses pencernaan pada Paramecium caudatum menggunakan air kultur yang dibuat dalam beberapa tahapan selama 9
hari. Setelah 9 hari di dapat air kultur murni yang di dalamnya terdapat Paramecium caudatum yang berukuran cukup
besar untuk memudahkan dalam pengamatan di bawah mikroskop. Satu tetes air
kultur di simpan dalam objek glass dan di beri satu tetes ragi .
Ragi atau fermen merupakan zat yang
menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan
fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini
dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya di
gunakan dalam industry makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil
permentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir. Mikroorganisme yang di
gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan
kapang). Yaitu rhizopus, aspergillus,
mucon, amylomyces, endomycopsis, saccharomyces, hansenula, anomala,
lactobacillus, acetobacter dan sebangainya.
Tetapi pada pengamatan kali ini
ragi hanya digunakan sebagai makanan bagi Paramecium
caudatum agar mudah untuk dilihat proses pencernaannya. Ragi tersebut
dibuat dalam dua larutan yang berbeda. Larutan ragi pertama dibuat sesuai
dengan warna aslinya, sedangkan larutan ragi yang kedua diberi pewarna merah
muda untuk lebih memudahkan melihat jalur pergerakan makanannya.
Adapun gambar Paramecium caudatum di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 adalah
sebagai berikut :
Untuk lebih jelas, bagian-bagian
tubuh dari Paramecium caudatumdapat dilihat dari gambar berikut :
Proses pencernaan makanan pada Paramecium caudatum, terjadi dalam vakuola makanan yang merupakan organel yang berfungsi
untuk menerima makanan, mencerna makanan, dan mengedarkan ke seluruh bagian sel
dengan cara mengelilingi sel. Vakuola makanan ini terbentuk jika ada makanan
yang masuk kedalam tubuhnya. Dalam hal ini merupakan larutan ragi. Adapun
vakuola yang terbentuk dapat dilihat pada gambar dibawah ini .
Secara runtut, proses pencernaan pada
Paramecium caudatum ini adalah :
1.
Makanan masuk ke
dalam sel melalui “ rongga mulut” (oral grove)
2.
Makana akan masuk
ke dalam sitoplasma
3.
Kemudian makanan
akan di dorong masuk ke dalam sitofaring dengan bantuan gerakan cilia dengan
dorongan air yang masuk.
4.
Ketika makanan
mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola makanan akan di bentuk.
5.
Pencernaan makanan
di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan bergerak di dalam
sitoplasma yang disebut dengan gerakan siklosis.
Enzim pencernaan yang terlibat dalam
proses pencernaan Paramecium caudaum adalah enzim protease, karbohidrase,dan esterase yang
di sekrsesikan oleh lisososom kedalam vakuola makanan. Dibawah mikroskop dapat
dilihat pergerakan makanan di dalam tubuh Paramecium caudatum sebagai berikut.
Jalur
pergerakan makanan dibawah mikroskop pada Paramecium
caudatum
Pencernaan makanan di dalam
vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan bergerak di dalam sitoplasma,
yang disebut dengan gerak siklosis. Vakuola ini ukurannya akan mengecil secara
bertahap karna proses digesti dan absorpsi. Arah pergerakan pencernaan makanan
pada Paramecium searah dengan jarum jam, sehingga apabila digambarkan akan
seperti dibawah ini .
Jalur
pergerakan makanan pada Paramecium caudatum
Pada pengamatan ini hanya
dilihat proses pembentukan vakuola makan dan jalur pergerakannya sampai proses
eksositosis, tetapi jika terlihat akan terdapat perubahan warna pada vakuola
makanan paramecium karena da perubahan pH. Perubahan pH pada vakuola makanan
paramecium selama proses pencernaan makanan disebabkan karena adanya
enzim-enzim yang diekskresikan oleh lisosom. Untuk mencerna makanan, lisosom
akan berfusi dengan vakuola makanan. Enzim-enzim pada lisosom akan bekerja
optimal pada pH sekitar 5. Tetapi uji ini tidak terlihat perubahan warna karena
keterbatasan pada penglihatan di bawah mikroskop.
Setelah makanan dicerna,
ada bagian dari substansi makanan yang diabsorpsi masuk kedalam darah untuk
diangkut menuju ke sel jaringan, namun ada juga bagian dari substansi makanan
yang tidak dapat dicerna (dalam bentuk zat buangan). Zat buangan ini disimpan
untuk sementara utuk kemudian dibuang keluar melalui sitopage. Proses
pembuangan ini disebut defekasi.
Gambar proses defekasi pada Paramecium caudatum
Proses
pencernaan makanan pada Paramecium
caudatum dari awal sampai akhir
adalah rongga mulut – sitostoma – sitofaring – vakuola makanan – sitopage. Proses
yang dimulai dari masuknya makanan sampai pengeluaran zat sisa ini memerlukan
waktu kurang lebih 3 menit.
a. Kesimpulan
Proses pencernaan pada Paramecium caudatum berlangsung didalam
vakuola makanan. Vakuola ini merupakan organel
yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna makanan, dan mengedarkan ke
seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel Proses pencernaan makanannya dari awal sampai akhir
adalah rongga mulut – sitostoma – sitofaring – vakuola makanan – sitopage –
lubang anus. Proses yang dimulai dari masuknya makanan sampai pengeluaran zat
sisa ini memerlukan waktu kurang lebih 3 menit.
·
Pertanyaan
1. Bagaimana terjadinya vakuola makanan?
Jawab : Paramecium
caudatum mencerna makanannya melalui vakuola makanan yang merupakan organel yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencerna makanan, dan mengedarkan ke seluruh bagian sel dengan cara
mengelilingi sel. Vakuola ini beberbentuk ruang dalam sel yang berisi cairan yang berupa
rongga yang diselaputi membran (tonoplas). Cairan ini adalah air dan di
dalamnya terlarut zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan
basa. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, dan
gas. Vakuola makanan akan terbentuk ketika ada makanan yang masuk kedalam
tubuhnya. Makanan masuk ke dalam sel melalui “ rongga mulut” (oral grove),
kemudian Makanan akan masuk ke dalam sitoplasma dan akan di dorong masuk ke
dalam sitofaring dengan bantuan gerakan cilia dengan dorongan air yang masuk. Ketika
makanan mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola makanan akan di bentuk. Pencernaan
makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan bergerak di
dalam sitoplasma yang disebut dengan gerakan siklosis.
2.
Apakah vakuola
makanan itu bergerak?
Jawab : Ya, vakuola makanan tersebut bergerak ketika makanan masuk
kedalam tubuhnya. Seacra berurutan pergerakan vakuola tersebut adalah: rongga mulut – sitostoma – sitofaring – vakuola
makanan – sitopage – lubang anus
3.
Jika bergerak
kemanakah arahnya dan berapa lama sampai terjadinya defekasi ?
Jawab : dari mulai vakuola makanan tersebut terbentuk kemudian bergerak
sampai dilakukannya pembuangan zat sisa yang tidak dibutuhkan melalui lubang
anus berlangsung sekitar 3 menit.
Daftar
pustaka
Rusyana, Adun. 2013.”
ZOOLOGI INVERTEBRATA “. Alfabeta : Ciamis.